Monday, March 2, 2009

Makna Kepemimpinan

Pengertian tentang arti dan hakekat kepemimpinan sangat penting bagi seorang pemimpin. Kepemimpinan yang dipratikkan seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh pemahaman internalnya tentang arti kepemimpinan itu sendiri. Oleh karena itu banyak pemimpin yang mendefenisikan kepemimpinan dengan berbacam sudut seperti kepemimpinan merupakan posisi, tindakan, gaya dan sebagainya. Sementara Peter Drucker mengatakan bahwa kepemimpinan tidak dapat diajarkan atau dipelajari.
Dalam Kamus Bahasa Inggris, Leadership memiliki akar kata lead dan ship. Lead berarti memimpin atau menuntun. Sedangkan leader berarti pemimpin atau orang yang mempunyai tindakan untuk memimpin atau menuntun orang lain. Sedangkan ship merupakan suffix atau akhiran yang mengandung arti ketrampilan atau keahlian.
Kesimpulannya Leadership (kepemimpinan) adalah suatu keahlian atau ketrampilan yang dimiliki oleh orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan memimpin atau menuntun.
Hasibuan (1994) mengatakan Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan Locke & Associates, (1997), Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk (inducing) orang-orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama).
Grimes (1978), Hollander (1978) serta Gibson et al. (1996) menyatakan peran kepemimpinan sangat besar untuk memotivasi anggota organisasi dalam memperbesar energi untuk berperilaku dalam upaya mencapai tujuan kelompok. Tyson & Jackson (1992 : 84) menambahkan bahwa meskipun kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pengaruh yang meliputi transaksi terus-menerus antara pemimpin dan pengikut, yang lain menganggap bahwa minimal ada tiga kondisi yang perlu dipenuhi, yaitu (1) pemimpin harus menunjukkan penyebab terjadinya sesuatu; (2) hubungan antara perilaku pemimpin dan pengaruhnya harus dapat diamati; serta (3) harus ada perubahan-perubahan yang riil dalam perilaku anggota organisasi dan dalam hasil akhir yang ber-ikutnya sebagai konsekwensi tindakan pemimpin. Hal ini diperkuat lagi oleh Stogdill (dalam Tyson & Jackson, 1999 : 85) yang menyatakan beberapa faktor kepribadian pemimpin lebih kuat dibanding para pengikut, sehingga dapat mempengaruhi perilaku para pengikut.
Kepemimpinan dapat dibagi ke dalam tiga elemen, yaitu:
1. Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi / hubungan (relational concept). Dalam hal ini kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang-orang lain, seperti antara pemimpin dengan pengikut. Jika tidak ada pengikut, maka tidak ada yang disebut pemimpin.
2. Kepemimpinan merupakan suatu proses. Agar bisa memimpin, maka pemimpin harus melakukan sesuatu. Seperti yang telah diteliti oleh Gardner (1989), kepemimpinan lebih dari sekedar menduduki suatu posisi otoritas / kewenangan. Kendati posisi otoritas yang diformalkan mungkin sangat mendorong proses kepemimpinan, tapi sekedar menduduki posisi itu tidak memadai untuk membuat seseorang menjadi pemimpin.
3. Kepemimpinan harus membujuk orang–orang lain untuk mengambil suatu tindakan. Pemimpin membujuk para pengikutnya melalui berbagai cara, seperti menggunakan kewenangan yang terlegitimasi, menciptakan model, memberikan imbalan dan hukuman (reward & punishment), restrukturisasi organisasi dan mengkomunikasikan sebuah visi.
Bagaimana dengan Kepemimpinan Kristen ?
Yakob Tomatala (1997) mengatakan : Kepemimpinan Kristen adalah suatu proses terencana yang dinamis dalam konteks pelayanan Kristen (yang menyangkut faktor waktu, tempat dan situasi khusus) yang didalamnya oleh campur tangan Allah, Ia memanggil bagi dirinya seorang pemimpin (dengan kapasitas penuh) untuk memimpin umatnya (dalam pengelompokan diri sebagai suatu institusi/organisasi) guna mencapai tujuan Allah (yang membawa keuntungan bagi pemimpin bawahan dan lingkungan hidup) bagi dan melalui umatNya, untuk kejayaan kerajaanNya.
Dengan demikian Seseorang menjadi Pemimpin adalah karena Ketetapan Allah. Hanya Tuhanlah yang dapat menghasilkan dan menentukan seseorang menjadi pemimpin. Kepemimpinan merupakan pemberian Allah. Oleh karena itu sesesorang yang menjadi pemimpin harus menyadari bahwa ia menjadi pemimpin karena anugerah Allah dan bukan karena kemampuan dirinya semata. Kepemimpinan Kristen adalah kepemimpinan yang ditentukan dan diatur oleh Allah. Kepemimpinan Kristen harus tunduk dengan kehendak Allah. Kepemimpinan kristen sangat tergantung kepada kedaulatan Allah. Allahlah yang memampukan seorang untuk menjadi pemimpin. Allah bekerja dalam diri seorang pemimpin yang ditentukan oleh Allah.
William E. Sangster mengatakan, inilah kehendak Allah, saya tidak memilihnya, saya berusaha untuk mengelakkan, tetapi kehendak Allah telah terjadi pada saya. Ia menghendaki saya menjadi seorang Pemimpin. Menjadi pemimpin adalah karena panggilan Allah. Dan ini merupakan hak istimewa yang diberikan Allah kepada seseorang yang dipilihNya. Dan sebagai akibatnya, kepemimpinan kristen harus bertanggung jawab kepada Allah dan bukan kepada manusia. Menjadi pemimpin berarti Allah memberikan karunia dan kesempatan untuk memimpin. Menjadi pemimpin kristen bukan berarti dia memiliki kelebihan dari orang lain, melainkan Allah memberi karunia kepadanya.

No comments:

Post a Comment