Monday, March 9, 2009

Anak mahkota orang tua

Ketika orang menikah, maka harapan yang terbesar bagi mereka adalah memiliki keturunan. Hal ini wajar karena dari mulai penciptaan manusia, Allah menginginkan manusia menjadi satu serta beranak cucu. Dan sebagai manusia yang berbudaya, dia menginginkan keturunan demi melanjutkan garis keturunannya. Oleh sebab itulah manusia dapat bercerai hanya akibat tidak memiliki keturunan, walaupun hal ini (perceraian) ditentang oleh Allah.
Ketika seseorang mendapatkan anak, dia harus tahu bahwa anak itu adalah milik Allah yang harus dia pertanggungjawabkan kepada Allah. Anak bukanlah milik orang tua sehingga dia tidak boleh memperlakukan anak sesuka hatinya. Namun demikian anak sangat berarti bagi orang tua karena :
1. Anak menjadi bukti bahwa Allah mempercayai dia untuk mengasuh anak
2. Anak sebagai bukti keberadaan seseorang dalam dunia ini
3. Anak sebagai sukacita yang terbesar yang pernah dia terima.
Oleh karena itulah anak adalah mahkota keluarga. Sebagai mahkota anak merupakan kebanggaan yang sangat mulia bagi orang tua. Dan juga sebagai mahkota, anak tidak dapat digantikan oleh apapun juga bahkan kekayaan yang melimpah.
Walaupun demikian, anak juga dapat membawa malapetaka bagi orang tua. Penulis kitab Amsal mengatakan "Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya" (Amsal 10 :1). Selanjutnya dalam kitab yang sama berbunyi "Anak yang bebal menyakiti ayahnya dan memedihkan hati ibunya" (17 :25).
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita bersukacita karena kita memiliki anak, atau sebaliknya kita berduka cita karena anak yang kita miliki.
Agar anak menjadi kehormatan bagi kita, maka sebagai orang tua kita harus :
1. Menjadi teladan bagi mereka
2. Bertanggung jawab atas mereka
3. Mendidik mereka dengan rasa takut akan Tuhan
4. Mengasihi mereka
5. Meluangkan waktu bersama dengan mereka (dekat dengan meraka)
6. Senantiasa berdoa untuk meraka
7. Tidak memanjakan mereka
8. Memperhatikan kesejahteraan meraka
Mencius berkata "Orang besar adalah orang yang dekat di hati anaknya". Sedangkan V. Gilbert Beers berkata "Sedikit teladan penuh kasih sama nilainya dengan seratus kali nasihat orang tua". Selain itu Gigi Graham Tchividjian berkata "Anak-anak tidak jauh berbeda dengan layang-layang ... mereka diciptakan untuk terbang. Namun mereka memerlukan angin sebagai penopang dan kekuatan yang berasal dari kasih tanpa syarat, dorongan dan doa". Angin adalah lambang orang tua yang membuat anak dapat terbang kemana saja.
Akhirnya biarlah kita menjadi orang tua yang berbahagia di dunia ini karena anak yang kita miliki. Soli Deo Gloria.

No comments:

Post a Comment